9:00 - 16:00 WIB
Senin - Sabtu
Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, saat diwawancarai di Gedung Sate, menyampaikan optimismenya terhadap pembangunan sektor pendidikan. (Foto: Kompas.com)
Di tengah penurunan anggaran daerah sebesar Rp 2,4 triliun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap menunjukkan komitmen kuat terhadap dunia pendidikan. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memastikan bahwa pembangunan infrastruktur pendidikan tetap menjadi prioritas utama, dengan target membangun 50 sekolah baru di berbagai wilayah Jabar sepanjang tahun 2025.
Meski menghadapi keterbatasan fiskal, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan tidak akan menurunkan semangat dalam memajukan sektor pendidikan. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai bahwa pembangunan sumber daya manusia adalah kunci utama kemajuan daerah.
“Anggaran Provinsi Jawa Barat berkurang, tetapi pembangunannya saya naikkin. Pendidikan kami naikkin bukan untuk pegawainya, yang dinaikkin adalah kebutuhan sekolahnya,” ujar Dedi saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung.
Ia menjelaskan bahwa fokus pembangunan pendidikan kali ini diarahkan pada peningkatan sarana dan prasarana sekolah. Pemerintah menilai, fasilitas belajar yang layak dan nyaman merupakan fondasi utama terciptanya lingkungan pendidikan yang berkualitas.
“Ruang kelasnya harus nyaman. Toiletnya harus cukup. Kelasnya ditambah. Nanti gurunya dicukupin karena ini syaratnya,” tambahnya.
Dedi juga menegaskan bahwa perhatian pemerintah tidak hanya diberikan kepada sekolah negeri, tetapi juga mencakup sekolah swasta. Bagi siswa dari keluarga pra-sejahtera yang bersekolah di lembaga swasta, biaya pendidikannya akan tetap ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Mereka bukan gratis. Mereka ini tetap bayar di sekolah swasta, tetapi bayarannya ditanggung oleh Pemprov Jawa Barat,” jelasnya.
Kebijakan ini diharapkan dapat memperluas akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus mengurangi kesenjangan kualitas antara sekolah negeri dan swasta. Pemerintah juga tengah menyiapkan strategi efisiensi anggaran agar pembangunan tetap berjalan tanpa mengurangi mutu program yang telah direncanakan.
Selain pembangunan fisik, Pemprov Jabar berencana memperkuat digitalisasi pendidikan, penguatan literasi, serta peningkatan kompetensi tenaga pendidik. Langkah-langkah ini dinilai penting untuk menyiapkan generasi muda yang adaptif dan berdaya saing tinggi di era teknologi.
Langkah Dedi Mulyadi dalam menjaga komitmen pembangunan pendidikan di tengah keterbatasan anggaran menjadi inspirasi bagi daerah lain. Dengan visi jangka panjang dan fokus pada pemerataan kualitas pendidikan, Jawa Barat menegaskan diri sebagai provinsi yang terus berupaya mewujudkan pendidikan inklusif, berkeadilan, dan bermutu bagi semua.
Sumber : Kompas.com
PT. Indonesia Emas Group (IEG) adalah perusahaan holding yang bergerak dalam bidang pendidikan dan industri kreatif, IEG memiliki beragam bisnis yang saling mendukung meliputi penerbitan dan percetakan, pengadaan alat tulis kantor (ATK), distribusi buku fisik dan digital, serta pengadaan alat peraga pendidikan. Perusahaan ini juga bergerak dalam layanan konsultan pendidikan, serta menyediakan kursus dan pelatihan untuk mendukung pengembangan kompetensi dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) di berbagai instansi.
Selengkapnya