9:00 - 16:00 WIB
Senin - Sabtu
Ilustrasi menghadapi bullying. Foto: Canva
Isu perundungan (bullying) masih menjadi perhatian besar di dunia pendidikan global. Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan belajar yang aman dan berempati, Singapura menjadi salah satu negara yang berhasil menerapkan pendekatan menyeluruh dalam mencegah dan mengatasi bullying di sekolah.
Melansir dari DetikEdu (Oktober 2025), pemerintah Singapura menjalankan sejumlah kebijakan strategis yang menekankan pendidikan karakter, kesejahteraan emosional siswa, serta kolaborasi antara sekolah, guru, siswa, dan orang tua.
Salah satu langkah utamanya adalah pembentukan tim pendamping khusus di setiap sekolah. Tim ini memiliki tugas menangani laporan perundungan secara cepat dan memberikan dukungan psikologis kepada siswa yang menjadi korban maupun pelaku. Pendekatan ini bertujuan agar setiap kasus ditangani dengan perspektif pendidikan, bukan hanya dengan hukuman.
Selain itu, nilai empati, saling menghargai, dan kebersamaan juga dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan karakter sejak usia dini. Guru diberikan pelatihan untuk memahami dinamika sosial antar siswa dan mengidentifikasi tanda-tanda awal perundungan di lingkungan sekolah.
“Pencegahan bullying bukan hanya soal hukuman, tetapi bagaimana sekolah membentuk budaya yang penuh kepedulian dan saling menghormati,”
ujar perwakilan dari Kementerian Pendidikan Singapura, dikutip dari DetikEdu.
Langkah berikutnya adalah memperkuat kerjasama antara sekolah dan orang tua. Melalui komunikasi dua arah, pihak sekolah dapat lebih cepat mengetahui situasi sosial siswa di luar lingkungan belajar formal. Dengan cara ini, pencegahan bullying dilakukan secara komprehensif — baik di sekolah maupun di rumah.
Upaya konsisten ini menjadikan Singapura sebagai salah satu negara dengan sistem penanganan bullying yang terintegrasi, mengedepankan pendekatan edukatif, preventif, dan humanis.
Sumber : detikedu
PT. Indonesia Emas Group (IEG) adalah perusahaan holding yang bergerak dalam bidang pendidikan dan industri kreatif, IEG memiliki beragam bisnis yang saling mendukung meliputi penerbitan dan percetakan, pengadaan alat tulis kantor (ATK), distribusi buku fisik dan digital, serta pengadaan alat peraga pendidikan. Perusahaan ini juga bergerak dalam layanan konsultan pendidikan, serta menyediakan kursus dan pelatihan untuk mendukung pengembangan kompetensi dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) di berbagai instansi.
Selengkapnya