9:00 - 16:00 WIB
Senin - Sabtu
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menegaskan pentingnya penguatan budaya literasi di sekolah. Salah satu langkah konkret yang dianjurkan adalah pemberian tugas resensi buku kepada siswa.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Arwan Prasetyo, menjelaskan bahwa resensi bukan sekadar tugas menulis, tetapi sarana untuk melatih pemahaman, pemikiran kritis, dan kemampuan menyampaikan pendapat secara runtut.
“Resensi buku adalah latihan paling sederhana untuk membangun literasi tingkat lanjut. Siswa membaca, memahami, lalu menilai. Ini melatih pemikiran kritis dan daya analisis,” ucap Mendikdasmen.
Resensi buku adalah tulisan yang berisi ulasan, ringkasan, serta penilaian terhadap sebuah buku, baik fiksi maupun nonfiksi. Tujuan utama resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai isi, kualitas, serta kelebihan dan kekurangan buku tersebut.
Dalam konteks tugas sekolah, resensi menjadi latihan penting agar siswa tidak hanya membaca, tetapi juga menganalisis, memahami pesan, dan menyampaikan pendapat secara runtut dan logis.
Sekolah kembali menggiatkan tugas resensi buku untuk memperkuat budaya literasi. Melalui resensi, siswa dilatih untuk:
memahami isi bacaan secara menyeluruh
menyaring informasi penting,
membedakan fakta dan opini,
menyusun pendapat secara terstruktur,
dan mengembangkan kemampuan menulis argumentatif.
Resensi bukan sekadar rangkuman, tetapi juga latihan berpikir kritis.
Agar sistematis, resensi umumnya memiliki struktur berikut:
Meliputi:
judul buku
nama penulis
penerbit
tahun terbit
tebal halaman
genre atau jenis buku
Identitas buku membantu pembaca mengenal konteks karya.
Bagian ini memuat rangkuman isi buku tanpa membocorkan keseluruhan alur. Penjelasan biasanya bersifat objektif dan menggambarkan inti gagasan atau cerita.
Pada tahap ini, penulis resensi memberikan evaluasi terhadap:
alur atau struktur isi
gaya bahasa
kelebihan buku
kelemahan buku
keterkaitan isi dengan kehidupan pembaca
Bagian ulasan adalah inti dari resensi.
Bagian ini berisi kesimpulan akhir berupa:
apakah buku layak dibaca,
siapa target pembacanya,
dan pesan apa yang bisa diambil dari buku tersebut.
Berikut contoh sederhana yang bisa dijadikan acuan:
Judul Buku: Negeri 5 Menara
Penulis: Ahmad Fuadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2009
Jumlah Halaman: 416
Sinopsis:
Buku ini mengisahkan perjalanan Alif, seorang remaja dari Sumatra Barat yang harus melanjutkan pendidikan ke pesantren, meskipun keinginannya adalah masuk sekolah negeri. Di sana, ia menemukan teman-teman baru, menghadapi tantangan akademik, dan belajar tentang kekuatan mimpi serta kedisiplinan.
Analisis:
Novel ini memiliki gaya penulisan yang ringan namun penuh motivasi. Penulis berhasil menggambarkan suasana pesantren, dinamika pertemanan, dan pergulatan batin remaja dengan baik. Namun, beberapa bagian terasa terlalu deskriptif sehingga memperlambat alur. Meski begitu, nilai moral yang terkandung membuat buku ini kuat dan inspiratif.
Penilaian:
Buku ini cocok untuk pelajar SMA yang sedang mencari bacaan motivatif. Pesan “Man jadda wajada—siapa bersungguh-sungguh akan berhasil” menjadi nilai utama yang membuat novel ini relevan hingga kini.
PT. Indonesia Emas Group (IEG) adalah perusahaan holding yang bergerak dalam bidang pendidikan dan industri kreatif, IEG memiliki beragam bisnis yang saling mendukung meliputi penerbitan dan percetakan, pengadaan alat tulis kantor (ATK), distribusi buku fisik dan digital, serta pengadaan alat peraga pendidikan. Perusahaan ini juga bergerak dalam layanan konsultan pendidikan, serta menyediakan kursus dan pelatihan untuk mendukung pengembangan kompetensi dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) di berbagai instansi.
Selengkapnya