9:00 - 16:00 WIB
Senin - Sabtu
Program Revitalisasi Satuan Pendidikan menjadi salah satu indikator utama keberhasilan Kemendikdasmen dalam memperkuat sistem pendidikan nasional. (Foto: Kompas.com)
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menandai satu tahun perjalanannya dengan berbagai capaian nyata dalam upaya mewujudkan pendidikan bermutu dan inklusif bagi seluruh anak Indonesia. Berbagai program strategis yang diluncurkan sejak 2024 kini mulai menunjukkan hasil signifikan, baik dari segi akses, kualitas pembelajaran, maupun pemerataan pendidikan.
Jakarta, 23 Oktober 2025 — Dalam laporan resmi yang dirilis pada pekan ini, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh anak Indonesia memperoleh pendidikan yang setara dan berkualitas. Sejak awal restrukturisasi kelembagaan pendidikan dasar dan menengah pada 2024, kementerian ini telah fokus pada tiga agenda utama: akses pendidikan yang inklusif, peningkatan mutu guru, dan transformasi pembelajaran berbasis teknologi.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Siti Rahmawati, menyampaikan bahwa berbagai kebijakan baru telah berhasil mendorong peningkatan indikator mutu pendidikan nasional.
“Kami tidak hanya mengejar angka partisipasi sekolah, tetapi juga bagaimana setiap anak benar-benar mengalami pembelajaran yang bermakna, relevan, dan berkeadilan,” ujar Dr. Siti dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Beberapa program unggulan yang disebutkan antara lain:
Digital Learning Hub, yang memperluas akses materi pembelajaran interaktif di lebih dari 10.000 sekolah di daerah 3T.
Guru Berkembang, program peningkatan kompetensi guru melalui platform pelatihan daring bersertifikat.
Sekolah Inklusif Mandiri, inisiatif yang memperkuat layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah umum.
Selain itu, Kemendikdasmen juga mencatat peningkatan signifikan pada indeks kepuasan publik terhadap layanan pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan survei internal, angka kepuasan naik dari 72% pada 2024 menjadi 84% pada 2025.
Peningkatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pemerintah daerah yang mempercepat implementasi kebijakan Merdeka Belajar dan digitalisasi sekolah.
“Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan. Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri, harus melibatkan guru, siswa, orang tua, dan pemerintah daerah,” tambah Dr. Siti.
Capaian Kemendikdasmen sepanjang tahun pertama menunjukkan bahwa reformasi pendidikan bukan sekadar perubahan kurikulum, tetapi juga perubahan budaya belajar. Pembelajaran bermutu harus berorientasi pada manusia—bukan sekadar angka atau target administratif.
Ke depan, kolaborasi antarpemangku kepentingan, pemerataan fasilitas digital, dan komitmen guru menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Sumber : Kompas.com
PT. Indonesia Emas Group (IEG) adalah perusahaan holding yang bergerak dalam bidang pendidikan dan industri kreatif, IEG memiliki beragam bisnis yang saling mendukung meliputi penerbitan dan percetakan, pengadaan alat tulis kantor (ATK), distribusi buku fisik dan digital, serta pengadaan alat peraga pendidikan. Perusahaan ini juga bergerak dalam layanan konsultan pendidikan, serta menyediakan kursus dan pelatihan untuk mendukung pengembangan kompetensi dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) di berbagai instansi.
Selengkapnya