Seminar Teaching, Linguistics, Culture and Education Conference (TELCECON). (Foto: Antara)

Seiring makin cepatnya kemajuan teknologi, dunia pendidikan Indonesia mulai merespons dengan menghadirkan konsep deep learning ke dalam sistem pembelajaran. Di Seminar TELCECON #5 (7 Oktober 2025), Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pendidikan masa depan harus menekankan bukan sekadar transfer pengetahuan, melainkan pemahaman mendalam, kreativitas, dan pemikiran kritis.
Namun, agar penerapan deep learning tidak menimbulkan jarak baru antara anak dan sistem pendidikan, perlu pendekatan yang terkendali dan bermakna — bukan semata “AI untuk AI”.

  1. Apa itu Deep Learning dalam Pendidikan?

Deep learning dalam konteks pendidikan bukan hanya soal algoritma canggih atau jaringan saraf tiruan, melainkan metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk memahami konsep secara mendalam, membangun hubungan antar pengetahuan, dan menerapkannya dalam situasi nyata. Menteri Abdul Mu’ti menyebut bahwa “deep learning menekankan pada pemahaman mendalam, kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas peserta didik” sebagai arah baru pendidikan Indonesia.

Sejalan dengan itu, media Tempo membahas bahwa model pembelajaran ini akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026 di Indonesia dengan adaptasi metode pengajaran yang lebih responsif terhadap kebutuhan siswa.

  1. Implementasi & Persiapan di Lapangan

Beberapa sekolah dan institusi sudah memulai langkah konkret. Contohnya, IPI Garut menyelenggarakan seminar untuk mendorong guru menguasai deep learning dan pengembangan edubot berbasis AI agar menjadi asisten pengajar.
Di banyak sekolah dasar dan menengah, kebutuhan akan integrasi coding, AI, dan deep learning makin dipandang mendesak agar siswa dapat mengikuti arus transformasi pendidikan global.

Namun, tantangan nyata sangat terasa:

  • Infrastruktur & akses digital belum merata, terutama di sekolah di daerah terpencil.
  • Kapasitas guru masih beragam; banyak guru butuh pelatihan agar bisa mengajar dengan metode baru ini.
  • Perlindungan data & etika AI menjadi soal penting agar privasi siswa tetap aman dan konten AI tidak disalahgunakan.

Melalui pernyataannya di TELCECON, Mendikdasmen menegaskan bahwa deep learning bukan untuk menggantikan kurikulum, melainkan sebagai cara baru mendekati pembelajaran.

Post a comment

Your email address will not be published.

Related Posts